Bootstrap

Ayat-ayat Kunci dan Tema-tema Dalam 1 Korintus

Bible Commentary / Produced by TOW Project
Key verses corinthians 1

Ayat

Tema

1Kor. 1:1-2 Dari Paulus, yang atas kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara seiman kita, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Allah kita Yesus Kristus, yaitu Allah mereka dan Allah kita.

Setiap orang percaya memiliki suatu panggilan yang unik.

1Kor. 1:4-7 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas anugerah Allah yang diberikan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: Dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah

Allah memberi orang-orang percaya sumber daya rohani yang mereka butuhkan untuk kamu tidak kekurangan dalam karunia apa pun sementara kamu menantikan penyataan Allah kita Yesus Kristus.


Allah memberi orang-orang percaya sumber daya rohani yang mereka butuhkan untuk memenuhi panggilan merreka

1Kor. 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, Saudara-saudara, demi nama Allah kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.

Kesatuan visi penting untuk meraih tujuan.

1Kor. 1:17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.

Kita harus memusatkan perhatian pada hal-hal yang kepadanya kita dipanggil.

1Kor. 1:26 Ingat saja, Saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: Menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

Orang-orang yang dipanggil dan memiliki karunia berasal dari berbagai latar belakang.

1Kor. 2:1-5 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, Saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang muluk atau dengan hikmat yang tinggi untuk menyampaikan rahasia Allah kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan bukti bahwa Roh berkuasa, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.

Citra bukanlah segalanya; isi lebih penting.

1Kor. 3:4-9 Karena jika yang seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kamu manusia duniawi? Jadi, siapakah Apolos? Siapakah Paulus? Pelayan-pelayan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut tugas yang diberikan Allah kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang menumbuhkan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang menumbuhkan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja untuk Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Semua orang memiliki suatu peran yang penting dalam meraih tujuan, dan tidak seorang pun layak memperoleh seluruh pujian karenanya.


1Kor. 3:10-15 Sesuai dengan anugerah Allah, yang diberikan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang terampil telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan tampak, karena hari Allah akan menyatakannya. Sebab hari itu akan tampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang, akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian; ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Semua orang bertanggungjawab di hadapan Allah bagi pekerjaannya sendiri.


1Kor. 4:1-2 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: Sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

Kesetiaan adalah suatu kualitas yang sangat penting.

1Kor. 7:20-24 Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan, seperti waktu ia dipanggil Allah. Apakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu. Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Allah dalam pelayanan-Nya, adalah orang merdeka, milik Allah. Demikian pula orang merdeka yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya. Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil.

Secara umum, orang-orang percaya tidak perlu mengganti pekerjaan untuk menyenangkan Allah.

1Kor. 7:29-31 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: Waktunya telah singkat! Karena itu, dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristri; dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; pendeknya, orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.

Orang-orang percaya boleh menggunakan benda-benda yang ditawarkan dunia, tetapi tidak melekatkan hati mereka kepada benda-benda itu.


1Kor. 9:7-10 Siapakah yang pernah turut dalam peperangan atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur tanpa memakan buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba tanpa minum susu domba itu? Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian? Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan? Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu orang yang membajak tanah harus membajak dalam pengharapan dan orang yang mengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.


Semua orang yang berpartisipasi dalam penciptaan kekayaan layak memperoleh bagian dari kekayaan itu.


1Kor. 10:26, 31 Karena: "Bumi serta segala isinya adalah milik Allah.” … Karena itu, baik kamu makan atau minum, ataupun melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Semua pekerjaan yang sah perlu memiliki kemuliaan Allah sebagai tujuannya.


1Kor. 12:4-11 Ada berbagai karunia, tetapi satu Roh. Ada berbagai pelayanan, tetapi satu Allah. Ada pula berbagai perbuatan ajaib, tetapi Allah yang sama juga yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang, Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang, Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang, Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang, Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa lidah, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa lidah itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Setiap orang percaya diberi karunia oleh Allah secara konkrit agar bisa melayani sesama.

1Kor. 15:58 Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Allah jerih payahmu tidak sia-sia.

Oleh karena pengharapan akan kebangkitan, kerja kita dalam kehidupan ini memiliki nilai kekal.

1Kor. 16:1-3 Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu melakukannya sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada jemaat-jemaat di Galatia. Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing — sesuai dengan apa yang kamu peroleh — menyisihkan sesuatu dan menyimpannya, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan pada saat aku datang. Sesudah aku tiba, aku akan mengutus orang-orang, yang kamu anggap layak, disertai dengan surat-surat pengantar ke Yerusalem untuk menyampaikan pemberianmu. Kalau ternyata penting bahwa aku juga pergi, maka mereka akan pergi bersama-sama dengan aku.

Orang-orang percaya perlu menggunakan sumber-sumber daya mereka untuk mengurus saudara-saudarinya dalam kesulitan ekonomi.