Bootstrap

Ayat-ayat Kunci dan Tema-tema dalam 2 Korintus

Bible Commentary / Produced by TOW Project
Key verses corinthians 2

Ayat

Tema

2 Kor 1:3-4 Terpujilah Allah, Bapa Allah kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh kemurahan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

Pengalaman kita dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.

2 Kor 1:12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan anugerah Allah.

Transparansi akan meyakinkan orang lain bahwa motif kita murni.

2 Kor 1:24 Bukan karena kami mau memerintahkan apa yang harus kamu percayai, karena kamu berdiri teguh dalam imanmu. Sebaliknya, kami mau turut bekerja untuk sukacitamu.

Kepemimpinan mencakup pelayanan yang meningkatkan sukacita sesama kita.

2 Kor 2:12-13 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati bahwa Allah telah membuka pintu untuk pekerjaan di sana. Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudara seimanku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.

Hubungan yang sehat harus menempati prioritas tinggi dalam hidup kita.

2 Kor 2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang menjajakan firman Allah. Sebaliknya, dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Integritas menuntut ketulusan yang setinggi-tingginya.

2 Kor 3:1-2, 5-6 Apakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? Kamulah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami, yang dikenal dan dapat dibaca oleh semua orang. … Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Penampakan luar kesuksesan tidak menjamin kompetensi dan integritas.

2 Kor 4:1-2 Oleh rahmat Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu, kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya, kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dinilai menurut hati nurani semua orang di hadapan Allah.

Perilaku kita hendaknya tidak tercela sehingga kita tidak pernah takut diawasi.

2 Kor 4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Allah, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

Kepemimpinan berarti menjalankan otoritas demi kebaikan orang lain.

2 Kor 4:7-11 Tetapi harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak hancur terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.

Jika kita menggambarkan diri kita lebih kuat dari yang sebenarnya, kita kehilangan kesempatan untuk menunjukkan sumber kekuatan kita yang sejati.

2 Kor 5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Cara kita berperilaku penting bagi Allah.

2 Kor 6:11, 7:2 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu. … Berilah tempat bagi kami di dalam hati kamu! Kami tidak pernah berbuat salah terhadap seorang pun, tidak seorang pun yang kami rugikan, dan kami tidak mencari untung dari seorang pun.

Transparansi akan memberikan bukti integritas.

2 Kor 7:4, 14 Aku sangat berterus terang terhadap kamu; tetapi aku juga sangat memegahkan kamu. … Aku memegahkan kamu kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku. Kami senantiasa mengatakan apa yang benar kepada kamu, demikian juga kemegahan kami di hadapan Titus sudah ternyata benar.

Kita tidak boleh kikir memuji karya sesame kita.

2 Kor 8:7 Karena itu, sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu — dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami — demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.

Tumbuhnya kemurahan hati merupakan tanda tumbuhnya iman.

2 Kor 8:10-11 Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga. Selesaikan jugalah pelaksanaannya itu sekarang! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu.

Kita harus menepati komitmen kita secara tepat waktu.

2 Kor 8:13-15 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis:

"Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan

dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan."

Orang percaya yang berkecukupan bertanggung jawab membantu orang yang membutuhkan.

2 Kor 9:8-11 Lagi pula, Allah sanggup melimpahkan segala anugerah kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam berbagai perbuatan baik. 9Seperti ada tertulis: "Ia membagi-bagikan, Ia memberikan kepada orang miskin, kebenaran-Nya tetap untuk selamanya."

Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

Jika kita menggunakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan sesama , Allah berjanji akan memeliharakan kita.

2 Kor 10:12, 18 Memang kami tidak berani menggolongkan atau membandingkan diri kami dengan orang-orang tertentu yang memuji diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! … Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Allah.

Kita hendaknya mengukur diri kita berdasarkan standar Allah dan hanya mencari pujian dari-Nya.

2 Kor 12:9-10 Tetapi jawab Allah kepadaku, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu, aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu, aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesengsaraan karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Allah dimuliakan ketika kita bertahan dalam kesulitan.

2 Kor 12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.

Kita harus berupaya mencapai kemandirian finansial agar dapat membantu orang lain.

2 Kor 13:11 Akhirnya, Saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!

Beberapa pedoman sederhana akan menjamin perdamaian.