Bootstrap

Yesus Sang Tukang Bangunan (Markus 6:1-6)

Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
Tools 690038 1280

Sebuah insiden di kampung halaman Yesus memberikan wawasan yang langka tentang pekerjaan-Nya sebelum menjadi seorang pengkhotbah keliling. Konteksnya adalah bahwa teman-teman dan kenalan Yesus di kampung halaman tidak percaya bahwa anak laki-laki lokal yang mereka kenal dengan baik ini telah menjadi seorang guru dan nabi yang hebat. Ketika mengeluh, mereka berkata, “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita” (Markus 6:2–3). Ini adalah satu-satunya bagian dalam Alkitab yang secara langsung menyatakan pekerjaan Yesus. (Dalam Matius 13:55, Yesus disebut “anak tukang kayu,” dan Lukas dan Yohanes tidak menyebutkan profesi-Nya.) Bahasa Yunani yang mendasarinya (tekton) mengacu pada tukang bangunan atau pengrajin dalam segala jenis bahan,[1]

yang dalam Palestina umumnya berupa batu atau bata. Terjemahan bahasa Inggris "tukang kayu" mungkin mencerminkan fakta bahwa di London kayu adalah bahan bangunan yang lebih umum pada saat terjemahan bahasa Inggris pertama dibuat.

Apapun itu, sejumlah perumpamaan Yesus terjadi di lokasi konstruksi. Berapa banyak dari pengalaman pribadi Yesus yang mungkin tercermin dalam perumpamaan ini? Apakah Dia membantu membangun pagar, menggali tempat pemerasan anggur, atau membangun menara di kebun anggur, dan mengamati hubungan yang tegang antara pemilik tanah dan penggarap (Markus 12:1-12)? Apakah salah satu pelanggan-Nya kehabisan uang di tengah jalan saat membangun menara dan meninggalkan hutang yang belum dibayar kepada Yesus (Lukas 14:28-30)? Apakah Dia ingat Yusuf mengajari-Nya cara menggali fondasi sampai ke batu yang kokoh, sehingga bangunan itu dapat menahan angin dan banjir (Matius 7:24-27)? Apakah Dia pernah mempekerjakan asisten dan harus menghadapi keluhan tentang gaji (Matius 20:1-16) dan urutan kekuasaan (Markus 9:33-37)? Apakah Dia pernah diawasi oleh seorang manajer yang meminta-Nya untuk bergabung dalam suatu skema untuk menipu pemilik kebun (Lukas 16:1-16)? Singkatnya, seberapa banyak hikmat dalam perumpamaan Yesus dikembangkan melalui pengalaman-Nya sebagai seorang pekerja dalam ekonomi abad pertama? Jika tidak ada yang lain, mengingat pengalaman Yesus sebagai seorang tukang bangunan dapat membantu kita melihat perumpamaan dalam terang yang lebih nyata.