Bootstrap

Latar Belakang Sejarah Kitab Samuel, Raja-raja dan Tawarikh

Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
2030856

Perhatian menyeluruh kitab-kitab ini adalah pada pekerjaan raja ketika Israel menjadi kerajaan. Dimulai pada saat kedua belas suku Israel sudah lama melanggar perintah-perintah, etika dan nilai-nilai kepemimpinan yang ditetapkan Allah untuk mereka, yang dapat ditemukan di kitab Kejadian sampai Ulangan. Setelah hampir 200 tahun pemerintahan “hakim-hakim” (pemimpin sementara) yang makin lama makin buruk, Israel hancur berantakan. Kitab Samuel, Raja-raja dan Tawarikh menceritakan campur tangan Allah dalam pemerintahan Israel ketika umat-Nya beralih dari konfederasi suku yang gagal menjadi kerajaan yang menjanjikan, yang akhirnya juga merosot ke dalam kehancuran ketika generasi-generasi penerus raja-raja itu meninggalkan Allah dan jalan-jalan-Nya. Yang disayangkan, cerita berakhir dengan kehancuran Israel sebagai bangsa, yang tak pernah dipulihkan selama zaman Alkitab. Ini mungkin tidak tampak sebagai latar belakang yang menjanjikan untuk sebuah studi tentang pengaturan, tetapi pimpinan Allah selalu tampak nyata dalam cerita itu, entah mereka memilih mengikutinya atau tidak. Dengan membaca cerita itu ribuan tahun kemudian, kita dapat belajar dari keberhasilan maupun kegagalan mereka.

Sudut pandang teologis yang mendasar dari kitab-kitab ini adalah bahwa jika rajanya setia pada Allah, bangsa itu berhasil secara ekonomi, sosial dan militer. Jika rajanya tidak setia, bencana nasional terjadi. Jadi sejarah umat Allah diceritakan terutama melalui tindakan para pemimpin pemerintahan tertinggi, jika memakai istilah modern. Namun, pengaturan diperlukan di segala macam komunitas atau institusi, entah itu politik, sosial, bisnis, nirlaba, akademik, atau yang lainnya. Pelajaran dari kitab-kitab ini berlaku untuk pengaturan di semua sektor masyarakat saat ini. Kitab-kitab ini memberikan pembelajaran yang kaya tentang kepemimpinan, yang menunjukkan betapa kehidupan banyak orang tergantung pada perbuatan dan perkataan para pemimpin.

Para pakar percaya bahwa, pada mulanya, setiap pasangan kitab (1&2 Samuel, 1&2 Raja-raja, 1&2 Tawarikh) merupakan satu kesatuan yang dibagi menjadi dua gulungan kitab. Gulungan-gulungan kitab Samuel dan Raja-raja membentuk sejarah politik kerajaan-kerajaan Israel yang disatukan. Kitab Tawarikh menceritakan sejarah yang sama dengan kitab Raja-raja, tetapi dengan fokus pada aspek-aspek keimaman dan ibadah sejarah orang Ibrani. Kita akan menyusuri cerita sepanjang tiga babak berikut ini: (1) Dari Konfederasi Suku sampai Kerajaan, (2) Zaman Keemasan Kerajaan, (3) Dari Kerajaan Yang Gagal sampai Pembuangan.