Bootstrap

Mazmur 150

Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
Microphone 338481 620 2

Mazmur terakhir kembali ke musik sebagai respons kita terhadap “perbuatan-perbuatan dahsyat” Allah, yang menjadi dasar seluruh aktivitas dan pekerjaan kita. Pujilah Allah dengan terompet, seruling, kecapi, rebana, ceracap, sangkakala, canang—yang berdentang maupun yang bergemerincing—dan menarilah. Sebagai klimaks dari lima nyanyian yang penuh dengan pekerjaan, dan sebagai penutup akhir dari seluruh kumpulan mazmur, Mazmur 150 memberikan kesan bahwa musik sungguh merupakan pekerjaan yang sangat penting. Namun, bukan untuk kepentingan musik itu sendiri, melainkan karena musik dapat membuat kita memuji Tuhan dengan lebih baik. Kita dapat mengartikan hal ini secara harfiah maupun secara metaforis. Secara harfiah, kita bisa menghargai musik, tarian, dan kesenian lainnya agak lebih tinggi dari yang biasa dilakukan komunitas Kristen yang tidak selalu menerima musik (selain dalam batas-batas yang sempit) dan kesenian (apalagi). Atau setidaknya, kita bisa lebih menghargai musik dan kesenian kita sendiri. Jika kita tampaknya tak bisa mencari waktu untuk mengekspresikan kreativitas seni kita sendiri, mungkinkah kita sedang kehilangan nilai dan arti dari nyanyian-nyanyian yang Allah taruh di hati kita?

Secara metaforis, mungkinkah ini berarti Mazmur 150 sedang mengajak kita untuk melakukan pekerjaan kita seakan-akan pekerjaan itu sejenis musik? Kita semua bisa menjalani relasi-relasi kita dengan lebih harmonis, mengatur ritme bekerja dan beristirahat dengan lebih seimbang, dan mulai memerhatikan keindahan dari pekerjaan yang kita lakukan dan orang-orang yang bekerja bersama kita. Jika kita dapat melihat keindahan dalam pekerjaan kita, akankah hal itu membantu kita dalam mengatasi tantangan-tantangan pekerjaan, seperti godaan etika, kebosanan, relasi yang buruk, kekecewaan, dan produktivitas yang menurun pada saat tertentu? Sebagai contoh, bayangkan Anda sangat kecewa dengan atasan Anda sampai Anda tergoda untuk tidak lagi melakukan pekerjaan Anda dengan baik. Apakah akan menolong jika Anda dapat melihat keindahan pekerjaan Anda di luar relasi Anda dengan atasan Anda? Keindahan seperti apa yang dibawa pekerjaan Anda ke dunia? Keindahan apa yang Allah lihat dari yang Anda kerjakan? Apakah itu cukup untuk menopang Anda pada masa-masa sulit atau menuntun Anda untuk melakukan perubahan-perubahan yang perlu Anda lakukan dalam pekerjaan Anda atau cara Anda melakukannya?

Namun, bagaimana pun cara kita memandang pekerjaan kita, Allah mau pekerjaan kita itu untuk memuji Dia. 150 mazmur dalam Alkitab mencakup semua aspek kehidupan dan pekerjaan mulai dari teror yang paling mengerikan sampai harapan yang paling menggembirakan. Sebagian berbicara tentang kematian dan keputusasaan, sebagian lainnya berbicara tentang kemakmuran dan pengharapan. Namun, kesimpulan akhir dari kitab Mazmur adalah pujian. “Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya" (Mazmur 150:6).