Bootstrap

Allah Bekerja Melalui Prosedur Hukum (Rut 4:1-12)

Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
1895401 620

Boas menerima permintaan Rut untuk menikahinya jika kerabatnya yang lebih berhak menebus itu melepaskan haknya. Ia pun tidak membuang-buang waktu untuk segera mengatur penyelesaian hukum masalah itu (Rut 4:1-12). Sekarang pembaca sudah tahu bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan di dalam kitab ini, dan ketika keesokan harinya kerabat dekat yang berhak menjadi penebus itu lewat di pintu gerbang persis pada waktu Boas duduk di sana, hal ini juga bisa diartikan sebagai pekerjaan tangan Tuhan. Jika Rut hadir dalam kelanjutan prosedur hukum yang terjadi di pintu gerbang, hatinya bisa galau ketika orang yang memiliki hak pertama itu menyatakan bersedia menebus tanah Elimelekh. Akan tetapi ketika Boas mengingatkannya bahwa Rut termasuk dalam penebusan tanah itu, dan ia berubah pikiran, harapan Rut bangkit lagi. Apa yang membuat orang itu berubah pikiran? Ia berkata bahwa ia baru saja ingat bahwa ia memiliki kewajiban hukum yang lain. “Aku tidak dapat menebusnya, supaya jangan aku merusak milik pusakaku sendiri” (Rut 4: 6), meskipun sebenarnya alasan itu tidak tepat dan lemah. Namun, bagi Boas alasan itu sudah cukup, dan ia pun menyatakan menerima keputusan itu dengan tegas dan jelas. Kasus ini bisa saja menghasilkan keputusan lain, tetapi tampaknya hasilnya memang sudah ditentukan Allah sejak semula.