Bootstrap

Melibatkan Allah dalam Pengambilan Keputusan (Yosua 9:12-15)

Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
Pexels photo 213316

Yosua pasal 9 menceritakan tentang bagaimana orang Gibeon menipu orang Israel. Mereka ingin orang Israel percaya bahwa mereka datang dari jauh, dari luar tanah Kanaan, sehingga mereka tidak menjadi ancaman bagi Israel. Padahal mereka tinggal di dekat situ. Untuk memuluskan tipuan mereka, mereka mengenakan pakaian usang yang sobek-sobek, kasut usang yang bertambal dan membawa bekal makanan yang kelihatan sudah melalui perjalanan panjang dan lama.

“Ini roti kami, masih hangat ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat menemui kamu. Tetapi, sekarang lihat, roti ini sudah kering dan tinggal remah-remah saja. Ini kantong anggur yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek. Inilah pakaian dan kasut kami yang sudah usang karena perjalanan kami sangat panjang.” Lalu orang-orang Israel mengambil sebagian dari bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta petunjuk TUHAN. Lalu Yosua mengadakan perdamaian dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka bahwa ia akan membiarkan mereka hidup. Para pemimpin umat pun bersumpah kepada mereka. (Yosua 9:12-15)

Bangsa Israel tertipu karena mereka bersandar pada pengamatan mereka sendiri dan tidak “meminta petunjuk TUHAN.” Hal ini juga bisa terjadi pada kita saat ini. Berdasarkan yang kita yakini, kita menarik kesimpulan, dan dengan cepat membuat keputusan, tetapi lupa untuk meminta pimpinan Allah. Mudah bagi kita untuk bersandar pada pemikiran kita sendiri ketika kita berpikir kita memahami situasi itu, dan tidak meminta pandangan Allah tentang hal itu.